Kalapas Sekayu Hadiri Koordinasi Pelaksanaan Tusi Penguatan Reformasi Birokrasi

 


PALEMBANG, LARASDIGITALL.COM - Kalapas Sekayu, Ronald Heru Praptama menghadiri kegiatan koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi penguatan Reformasi Birokrasi (RB) di Aula Musi Kanwil Kemenkumham Sumsel, Rabu (14/6/2023).

Kegiatan tersebut dibuka oleh Kakanwil Kemenkumham Sumsel, Ilham Djaya. Dalam sambutannya, Ilham Djaya mengatakan bahwa, pada Tahun 2023 sebanyak 11 satker di lingkungan Kanwil Kemenkumham Sumsel telah mengikuti evaluasi pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) yang dilakukan oleh Tim Penilai Internal (TPI) Inspektorat Jenderal Kemenkumham.

"Setelah dievaluasi dan dirapatkan dalam panel TPI, ada 8 (delapan) satker yang akhirnya berhasil ditetapkan oleh Tim Penilai Nasional (TPN) KemenPAN-RB sebagai satker berpredikat menuju WBK dan WBBM," ungkap Ilham.


Delapan satker yang sedang berproses meraih predikat WBK/WBBM tersebut terdiri dari empat satker menuju WBBM yaitu Kanwil Kemenkumham Sumsel, Lapas Kelas I Palembang, LPKA Klas I Palembang, dan Lapas Kelas IIB Muara Enim. Sementara empat satker menuju WBK yaitu Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang, Lapas Kelas IIA Banyuasin, Lapas Kelas IIB Martapura, dan Lapas Kelas IIB Sekayu.

Kemudian, Staf Ahli Bidang Penguatan RB, Asep Kurnia, saat menyampaikan arahannya, mengatakan bahwa, tujuan reformasi birokrasi adalah birokrasi yang bersih, efektif dan berdaya saing mendorong pembangunan nasional dan pelayanan publik.

Asep Kurnia juga menyampaikan tantangan yang dihadapi Kemenkumham dalam bidang RB. "Indeks RB Kemenkumham Tahun 2022 memperoleh nilai 79,55 dengan kategori B, artinya mengalami penurunan dari Tahun 2021 sebesar 80,18 dengan kategori A," ungkap Asep.


Menurutnya, perlu dukungan dari seluruh jajaran satker agar dapat melaksanakan rencana aksi dan tindak lanjut atas rekomendasi Kemenpan-RB, terutama dalam beberapa indikator yang mengalami penurunan seperti Survei Penilaian Integritas (SPI), kualitas pelayanan publik, kualitas pengelolaan arsip, profesional ASN, IKPA, dan kepatuhan terhadap standar pelayan publik.

"Perlu ditegaskan kepada setiap satker untuk terus menjaga integritas, laksanakan tugas dan fungsi sesuai SOP, beri pelayanan terbaik kepada masyarakat, implementasikan reward and punishment, serta lakukan monev berkala atas kinerja dan perilaku pegawai," tambahnya.

Sementara itu, Kalapas Sekayu, Ronald Heru Praptama mengatakan bahwa, penguatan yang diberikan tentu menjadi motivasi tersendiri untuk terus berkomitmen dan bisa meraih predikat WBK tahun ini.

"Usaha dan kerja keras terus dilakukan untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan. Lapas Sekayu optimis meraih hasil yang terbaik," kata Ronald Heru. (CM/rill)